Pesona Monumen Trikora

Banyak dari kita mungkin telah sedikit lupa peristiwa-peristiwa sejarah, terutama sejarah mengenai Trikora, Trikora adalah singkatan darai Tri Komando Rakyat atau tiga perintah umum Bung Karno kepada TNI saat itu, yang tujuannya adalah untuk mencegah wilayah Barat Pulau Papua jatuh ketangan penjajah Belanda. Operasi Trikora dilancarkan pada 19 Desember 1961 s/d 15 Agustus 1962, dibawah pimpinan Presiden ke-2 Bapak Soeharto, yang pada saat itu masih TNI berpangkat Mayor Jendral, dan TNI berhasil mengusir tentara Belanda keluar dari bumi Papua, sehingga pada tahun 1963 Papua bergabung dengan Republik Indonesia.
Sedangkan isi dari Tri Komando Rakyat itu sendiri, adalah; 1. Gagalkan pembentukan “Negara Papua“ yang akan dibentuk kolonial Belanda; 2. Kibarkan bendera Indonesia (Sang Merah Putih) di Irian Barat dan; 3. Menyiapkan mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa Indonesia.

Bagaimana sekarang.?, pasti sudah ingat ya peristiwa sejarahnya, nah sekarang, enggak lengkap juga dong kalau udah di Kota Bitung, tapi enggak mampir ke Monumen Trikora. Selang beberapa hari keliling di Kota Bitung, selain menikmati kulinernya yang serba ikan laut, pasti juga menikmati keindahan alam lautnya, pada hari ke dua, tibalah harinya jadwal kami menyambangi Pulau Lembeh, dengan menggunakan perahu boat yang berkapasitas 15-20 orang. Pagi itu kami telah siap di pelabuhan kota Bitung, sambil menunggu kamipun berkemas mempersiapkan kebutuhan selama perjalanan, terutama air mineral dan makanan ringan.
Awalnya kami tidak tahu kalau spot awal yang dikunjungi dari Pulau Lembeh adalah Monumen Trikora, dan sempat terfikir “..oke lah, toh enggak lama-lama ini liat monumennya”, tidak lama kemuan perahupun bersandar di tepian area monumen, dan kami mulai turun serta mengamati sekitar monumen, ternyata diluar dugaan kami semua, bahwa spot Monumen Trikora adalah pemandangan yang luar biasa! Amazing!.

Pantaslah kalau kami juluki, obyek Monumen Trikora kota Bitung sebagai titik keindahannya Kota Bitung, karena dari sini Anda dapat menyaksikan dari kejauahan pemandangan yang luar biasa, dari perahu nelayan sampai kapal tanker, dari hijaunya gunung sampai birunya lautan, dari daratan Kota Bitung hingga daratan Pulau Lembeh, semua terlihat dari sudut monumen. Di tambah pemandangan klasik yaitu pesawat DC-3 TNI-AU yang telah diparkir khusus disamping monumen, apalagi saat kami dapat menaiki pesawat tersebut, serasa benar-benar mengangkasa diatas lautan.

Monumen Trikora kota Bitung benar-benar menawan, sampai-sampai membuat kami tertahan beberapa jam, hingga lupa waktu untuk meneruskan perjalanan kami, tanpa disadari bahwa sejarah yang merupakan wisata edukasi, sangat menyenangkan dan mudah dipelajari, jika wisatawannya pandai melihat keindahan, menikmati alam sekitar dan memahami makna yang terkandung dalam sejarah itu sendiri, Jadi jangan lupakan sejarah ya, karena mereka ada sebelum kita hidup.

How to Gate There
Dari Kota Bitung menuju Monumen Trikora tidaklah terlampau sulit, karena ada beberapa alternatif transportasi, selain menggunakan kapal ferry dari pelabuhan Bitung ke Pulau Lembeh, Anda juga dapat menyewa perahu boat yang langsung bersandar ditepi monumen, untuk biayanya full day berkisar 1 (satu) juta rupiah per kapal boat, selain ke monumen Anda juga dapat gunakan ke liling dibeberapa spot terdekat, seperti Pantai Serena, Hutan Bakau Pintu Kota dan lain-lain.

Information and Tips
Jika Anda menggunakan perahu boat, bawalah perbekalan seperti makan siang, makanan ringan serta minuman, tetapi jika Anda menggunakan kapal ferry, untuk menuju lokasi dari pelabuhan Pulau Lembeh dapat menggunakan motor ataupun sewa kendaraan roda empat.
Di Pulau Lembeh tidak terdapat ATM, Sehingga disarankan Anda membawa Cash (uang besar dan kecil/recehan) sesuai dengan kebutuhan.

Related Posts