Seba Baduy adalah tradisi masyarakat Suku Baduy dalam mengungkapkan sikap penghormatan kepada pimpinan Pemerintah Kabupaten Lebak, juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta alam atas hasil panen yang di dapat selama satu tahun, Rombongan Seba Baduy terdiri dari jumlah yang sangat besar meliputi Suku Baduy Luar dan Baduy dalam, dengan prosesi berjalan kaki dari Desa Kanekes ke Pendopo Kabupaten Lebak sejauh kurang lebih 38km, dilanjutkan dengan prosesi penyambutan oleh Perwakilan Pemerintah Daerah, pembacaan rajah seba oleh tetua suku Baduy dan penyerahan hasil bumi kepada Bupati.
View this post on Instagram
Seba merupakan tradisi wajib tahunan. Waktu Seba dalam pertanggalan adat Baduy dilakukan di bulan Safar dan biasanya di bawah tanggal 10. Seba tiap tahunnya berdasarkan pertanggalan bulan Safar di Baduy. Ritual Seba adalah rangkaian wajib setelah rangkaian adat Kawalu, Ngalaksa, dan terakhir Seba. Tradisi ini memiliki makna menjunjung tinggi amanat leluhur serta datang kepada pemerintah.
Sedangkan Seba bagi pihak pemerintah, menjadi saluran warga adat Baduy menyampaikan aspirasi mengenai kondisi masyarakat adatnya. Untuk warga Baduy Dalam, aturan adat melarang mereka untuk mengendarai kendaraan. Seba warga Baduy Dalam dilakukan dengan berjalan kaki dari kampung-kampung Baduy Dalam di Kanekes, Kabupaten Lebak.
Agar menjadi sebuah rangkaian kegiatan kebudayaan yang menarik minat para Wisatawan, Seba Baduy dimeriahkan dengan acara pendukung lainnya seperti : Gelar Seni dan Budaya, Pameran Produk Unggulan Daerah, Camp Live in Baduy, dan berbagai macam lomba yang bisa diikuti oleh wisatawan.
Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Lebak