Ayo Jalan Jalan ke Wakatobi

animal, turtle, aquatic

Wakatobi dahulunya disebut Kepulauan Tukang Besi saat masih bagian dari pemerintahan Kabupaten Buton, kini sudah dikenal dengan nama Wakatobi yang merupakan singkatan dari nama-nama Pulau Utama yang menjadi bagian wilayah pemerintahannya, yaitu Pulau Wangiwangi, Pulau Kalidupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko.

Wakatobi yang dikenal wisatawan dengan keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa, tetapi ternyata bukan di bawah lautnya saja yang memiliki keindahan loh, untuk tau jelasnya Ayo Jalan Jalan ke Wakatobi..

PULAU DARAWA : Pulau Darawa adalah salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Wakatobi yang terdapat di Desa Darawa Kecamatan Kecamatan Kaledupa.  Pula ini merupakan salah satu Pulau yang penduduknya bermatapencaharian sebagai petani rumput laut, sehingga Pulau ini bias dikenal sebagai Kampung Rumput Laut di Kabupaten Wakatobi. Topografi Pulau Darawa ini berbatuan dan terdapat pulau – pulau kecil. Untuk melihat atraksi wisata bertani rumput laut, maka Pulau Darawa sebagai tempatnya. Penduduk di desa Darawa ini menggunakan Rumah Panggung, yang mana di atas untuk tempat menginap dan di bawah digunakan untuk aktivitas memasang bibit rumput laut dan mengikat tali serta membersihkan hasil panen rumput laut. Di Pulau Darawa ini memiliki destinasi unik yakni mesjid di atas Batu, yang mana terdapat hutan mangrove dan jembatan kayu yang menghubungkan antara daratan yang satu dengan lainnya sehingga menjadi indah  untuk menikmati sunset di atas bukit. Pulau Darawa ini terpisah dengan ibu kota kecamatan Kaledupa Selatan, sehingga untuk sampai ke sana harus menggunakan perahu kurang lebih 20 menit dari Desa Langge.  Dimana melewati  jalur peasangan rumput laut dan tebing-tebing batu yang ditumbuh pohon kamboja di sekelilingnya layaknya memasuki sebuah terowongan batu.


 

PULAU NDA’A : Pulau Ndaa adalah salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Wakatobi yang terdapat di Desa Kulati Kecamatan Tomia Timur. Pulau Ndaa ini merupakan salah satu Pulau yang tak berpenghuni di Kabupaten Wakatobi. Pulau Ndaa ini memiliki bentangan pantai yang cukup panjang dan luas, berpasir putih yang bersih, pulen,  air lautnya jernih. Di pulau ini ditumbuhi vegetasi pantai seperti pandan berduri, cemara dan vegetasi pantai lainya.  Pulau Ndaa juga memiliki keanekaragaman bawah laut yang beranekaragam seperti penyu, ikan hiu, pari, dan beberapa biota laut lainya. Disana juga terdapat lokasi penyelaman. wisatawan baik domestik maupun mancanegara juga berkunjung untuk melakukan aktivitas wisata seperti memancing, menyelam, penelitian, berjemur, berenang dan camping.


 

PANTAI HUNTETE : Pantai Huntete berada di Desa Kulati Kecamatan Tomia Timur. Pantai ini pantai terpanjang di Pulau Tomia, sempadan pantai yang sangat luas, pantai berpasir putih , hamparan pohon kelapa. Bentuk pantai tersebut melengkung.  Di pantai ini terdapat lapangan luas yang ditumbuhi rumput dan lidah mertua berduri.

Tak jauh dari pantai terdapat gua yang menghadap ke laut, gua tersebut disebut sebagai Liang Kuri-Kuri, karena di dinding batu dalam gua ditumbuhi lumut yang berwarna kuning.

PANTAI CEMARA : Pantai Waha memiliki pesona yang menarik, karena terbentang luas hamparan pasir putih, airnya jernih dan bersih. Seperti kebanyakan pantai lainnya, di pantai ini juga tumbuh pepohonan pantai seperti Cemara, Kelapa dan tumbuhan pantai lainnya, yang makin menambah keindahan dan kesejukannya, pantai ini oleh masyarakat Wakatobi lebih dikenal dengan sebutan “Pantai Cemara”,Para wisatawan juga dapat menikamti sunset di Pantai ini.

SEJARAH PENINGGALAN BENTENG LIYA  : Benteng Liya terletak di Desa Liya Togo Kec. Wangi-Wangi Selatan. Benteng Liya terdiri dari empat lapis dengan 12 Lawa (Pintu), 12 lawa tersebut merupakan pintu keluar yang digunakan masyarakat kerajaan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.


Benteng Liya dibangun 1538 M atau Abad ke 15 pada masa Syekh Abdul Wahid di atas bukit, jarak benteng dari pinggir laut adalah sekitar 1,5 km. Dengan bentuk jalan yang menyerupai angka 9. Dari benteng terlihat jelas wilayah laut utara, timur dan selatan. Di dalam benteng terdapat Masjid Keraton Liya yang berjarak 8 Km atau 15 menit dari Ibukota Kabupaten.

SEJARAH PENINGGALAN BENTENG PATUA : Benteng Patua berada di Desa Patua II Kecamatan Tomia. Lokasinya berada diperbukitan. Di dalam lawa Beneng  ini terdapat Kuburan Mosoko, konon kuburan ini adalah kuburan anak kecil yang ditemukan oleh para syara patua. Di tenggarai merupakan anak yang dibuang oleh orang tuanya karena hamil diluar nikah. Lokasinya berada di 05° 43.828’ LS dan 123°55. 661’ BT dengan panjang 205 cm, lebar 240 cm, tinggi 60 cm terbuat dari batu kapur.

KULINER TRADISIONAL SOAMI :Soami adalah makanan tradisional khas Wakatobi yang terbuat dari singkong,dimana singkong ini di kupas,dibersihkan lalu diparut kemudian diperas dengan alat tradisional,setelah itu diayak supaya halus kemudian dimasak di kukus.Soami ini lebih nikmat dengan ikan bakar,ikan parende dan lain-lain.

KULINER TRADISIONAL PARENDE : Parende adalah makanan tradisional khas Wakatobi dimana parende ini terbuat dari ikan,bawang merah,Lombok,kunyit, kemangi, asam mentah.Kemudian parende ini dimasak dengan air dimana airnya jangan terlalu banyak karena kalau banyak parendenya kurang enak.Parende ini sangat cocok dinikmati dengan soami.

SPOT DIVING MARI MABUK : Mari mabuk adalah spot diving terpopuler bagi penikmat surga bawah laut wakatobi, dengan banyak keanekaragaman spesies ikan dan terumbu karang seakan memabukkan,ketika kita menyelam dan snorkling di spot diving terbaik ini seperti kita enggan untuk naik kepermukaan lagi. Di spot diving mari mabuk kita dapat melihat spesies ikan Baracuda yang bergerombol dan juga Penyu. Spot diving ini terletak di pulau Tomia – Wakatobi.jarak tempuh dari daratan pulau Tomia sekitar 15 menit menggunakan kapal diving yang di sewakan oleh masyarakat sekitar


SPOT DIVING ALEE REEF : Spot diving alee Reef terkenal dan pupuler di kalangan diver-diver nasional dan internasional dengan ratusan ikan-ikan spesies Giant Trefally yang bergerombol dan melingkar memanjakan mata, di spot diving ini juga kita bisa melihat banyak terumbu karang dan spesies ikan-ikan karang yang berwarna warni, spot diving ini terletak di pulau Tomia – Wakatobi, dan jarak tempuh menuju spot diving dari pulau Tomia sekitar 5 menit menggunakan kapal diving.

ATRAKSI BUDAYA KARIA’A :Salah satu upacara tradisional terbesar sebagai rangkaian dari  pelaksanaan sebuah acar perkawinan di Wakatobi dan yang masih sering exis sampai saat ini adalah Hepundaa. Hepundaa berarti menempatkan sesuatu. Hepundaa merupakan upacara adapt yang sangat diagungkan oleh masyarakat Wangi – Wangi. ,dimana pada acara ini terdiri dari beberapa Kasondaa ‘ Usungan’ 15 sampai 20 dalam sekali upacara. Kansodaa ini dipikul secara bersama 10 sampai dengan 12 orang dari kerabat masing peserta. Mereka secara bersamaan dipikul dan diarak keliling kampung. Diatas kansodaa ini ditempatkan 2 sampai 4 orang gadis remaja yang akan segera melaksanakan perkawinan. Dalam artian bahwa para gadis remaja ini diperlihatkan kepada masyarakat.

Sementara itu didepan rombongan ini diikuti dengan karia yaitu kumpulan anak – anak usia sunatan yang dengan berpakaian sarung leja dan bertopikan Panto mereka mengiringi perjalaanan kansodaa ini keliling kampung. Apabila sudah diarak keliling kampung maka ajoo ini akan diistirahatkan ditempat yang sudah ditentukan dan sebagai tanda kegembiraan masyarakat terutama ibu – ibunya maka mereka “ Makandara “ luapan perasaan yang penuh kebahagiaan dengan cara menari sambil melompat.

FESTIVAL PARIWISATA WAKATOBI WAVE : WAKATOBI WONDERFUL FESTIVAL AND EXPO Atau juga disebut Wakatobi WAVE adalah Pesta Budaya dan adat Wakatobi terakbar dengan menampilakan Keseluruhan Budaya dan adat-adat wakatobi, seperti atraksi-atraksi budaya yang membuat tertarik wisatawan nasional dan internasional, Pesta budaya terakabar ini meriah karna gabungan masyarakat Wakatobi secara keseluruhan untuk memeriahkannya dengan berbagai tradisi yang unik dan menarik.

Wakatobi WAVE diselenggarakan di pulau Wangi-wangi yg disini sebagai ibu kota kabupaten Wakatobi, yang memudahkan wisatawan berkunjung karna adanya fasilitas publik yang memadai dan transportasi yang cukup seperti Bandara Udara, Pelabuhan Pelni dan kapal-kapal yang menghubungkan dari berbagai Pulau, serta fasilitas seperti hotel dan resort.

SPOT DATARAN TINGGI PUNCAK KHAYANGAN : Puncak Khayangan salah satu objek wisata dataran tinggi yang berada di Desa Khayangan, Kecamatan Tomia timur, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat ± 8 menit dari ibu kota kecamatan. Di puncak tersebut terdapat beberapa fosil kima yang berukuran besar, serta fosil batu karang. Selain itu ditumbuhi oleh semak dan hamparan rumput yang menghijau.


Dari atas Puncak Khayangan, para wisatawan dapat menyaksikan panorama alam di Pulau Tomia. Selain itu juga tampak jelas pemandangan Pulau Lentea, Tolandono dan Pulau Binongko.

SPOT DATARAN TINGGI PUNCAK TOLIAMBA : Puncak Toliamba Terletak di Pulau Wangi-Wangi tepatnya di desa Waginopo, Ditempat ini kita bisa menikamti view laut dan gugusan pulau kapota, pulau Buton dan lainnya, ditempat ini juga tempat menikmati matahari terbenam. Jarak Tempuhnya dari pusat Kota Wanci sekitar 20 menit.

KAWASAN WISATA SOMBU DIVE : Sombu dive square adalah salah satu Kawasan Pariwisata yang dibangun oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat sebagai wahana untuk berwisata bahari, dimana di Sombu Dive Square merupakan salah satu diving spot yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik mancanegara dan domestik. Aktivitas yang dilakukan di Sombu Dive Square adalah diving, snorkeling, menikmati pemandangan laut serta menikmati sunset di sore hari.

Jarak tempuh menuju Sombu dive square 10 Km dari ibukota, dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Fasilitas yang telah dibangun diantaranya Gazebo, dropoint, ikon lionfish, ruang ganti, wc serta bangunan lainnya. Sombu dive square ini ramai dikunjungi wisatawan setiap hari, apalagi pada masa liburaran. Sehingga Sombu dive square sebagai salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi manakala ke Pulau Wangi-Wangi.

KAMPUNG ADAT SUKU BAJO : Wisata Perkampungan Bajo adalah salah satu potensi yang menarik di Kepariwisataan Kabupaten Wakatobi. Keunikan dari suku ini adalah Kehidupan di Perairan Rumah Terapung, Transportasi yang digunakan adalah Perahu dan Katinting. Sebagian besar  masyarakat Bajo mata pencahariannya adalah nelayan dan pelaut. Mereka menangkap ikan sampai ke perairan Australia. Oleh karena itu masyarakat Bajo dikenal sebagai Pelaut Ulung. Dengan kehidupan mereka di laut suku bajo juga memiliki banyak adat dan ritual tersendiri seperti bangka mbule-mbule, Duata, dan ritual penyembuhan dari penyakit.

OBYEK WISATA BELANJA PASAR MALAM WANCI : Pasar malam wanci merupakan salah satu objek wisata belanja yang ada di Wakatobi. Pasar malam ini buka dari jam 4 sore dan tutup pada jam 8 malam. Lokasi pasar malam ini berada di tengah-tengah kota kabupaten wakatobi. Jarak yang ditempuh ke pasar malam ini tidak memakan waktu yang lama dari pusat kota kira-kira 5 menit perjalanan menggunakan kendaraan. Letak yang strategis serta jarak tempuh yang dekat menjadikan pasar malam ini selalu ramai setiap harinya. Selain itu kebutuhan akan makanan makanan khas sanagt beragam. Sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin berwisata kuliner.

Transaksi jual beli di pasar ini sama seperti pasar pasar tradisional yang ada di tepat- tempat lain. Tetapi, bedanya pasar malam wanci ini menawarkan keunikan tersendiri dengan pasar lainnya. Cara berdagang yg masih tradisional dengan menjejerkan barang dagangannya secara bersama-sama dengan lapakan sambil duduk. Dagangan yang dijtawarkan sangat bervariatif seperti makanan makanan khas Wakatobi mulai dari soami, karasi, gule-gule, kambalu, sayur – sayur siap saji khas wakatobi (heloa sira).

OBYEK WISATA UNIK PANDAI BESI PULAU BINONGKO : Pengrajin Pandai Besi berada di Lingkungan Topa Haso  Desa Sowa Kecamatan Togo Binongko. Ada dititik 05°58.040” LS & 123°59.637”BT. ada diatas tebing mengarah ke laut. 5 meter dari jalan raya berabat beton. Pengrajin ini bernama Alwan berusia 40 Tahun. Ia dan keluaganya sudah turun temurun melakoni pekerjaan sebagai pengrajin pandai besi seperti parang, pisau dan alat-alat pertanian. Hasil kerajinan nya dijual di Pasar atau dibawah ke Maluku. Harga parang besi @ Rp. 25.000 per parang. Bahan baku pembuat parang ini antara lain :  besi, besi ini dibeli Rp. 13.000 perKg dan  arang  seharga Rp. 6000 perkarung (Note : Harga-harga tersebut sewaktu-waktu dapat berubah).

Pembuatan kerajinan ini dimulai dari pukul 08.00-12.00. Di lanjutkan pada pukul 14.00-18.00. Ini merupakan mata pencaharian mereka. Yang membantu kerja adalah istri dan anaknya. Hampir semua warga desa Sowa menjadikan Pandai Besi sebagai mata pencaharianya. Ketika ke desa Sowa, tampak rumah-rumah kecil dipinggir pantai atau dibukit-bukit. Disitulah tempat para pengrajin melakukan aktifitasnya.

Masih banyak lagi destinasi-destinasi yang keren di Wakatobi ini, yuk persiapkan jadwal mu buat Jalan Jalan ke Wakatobi..

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi

Related Posts