Kali ini kita mau jalan-jalan ke Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan, yang pastinya jalan-jalan akan mengajak tuk mengenal destinasi Banjar dari kuliner, Sejarah, Budaya sampai destinasi yang unik-unik, mari kita simak
Destinasi Unik Pasar Terapung
Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan adalah pasar tradisional di atas jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam. Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.
Di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura Lokbaintan terlihat konvoi perahu menuju lokasi pasar terapung. Perahu ini milik pedagang dan petani yang akan memasarkan hasil kebun mereka. Mereka berasal dari berbagai anak Sungai Martapura, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.
Pasar terapung Lok Baintan terbilang unik bukan hanya di Indonesia bahkan di Dunia. Terletak di Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk dengan jarak ±20 KM dari Pusat Kota Martapura yang bisa ditempuh menggunakan kelotok (perahu mesin) atau transportasi darat. Pasalnya jual beli transaksi barang ataupun barter dilakukan di atas perahu sambil belarut banyu menyusuri sungai Martapura dengan aktivitas berlangsung dari jam 06.00 – 09.00 WITA, pedagang 95% terdiri dari ibu-ibu yang memakai tanggui atau topi besar dan memakai pupur dingin untuk wajah.
Wisata Belanja Pertokoan Cahaya Bumi Selamat
Cahaya Bumi Selamat (CBS) adalah pusat Pertokoan Perhiasan Permata terbesar di Kalimantan yang berada di Kota Martapura, menjual berbagai souvenir oleh-oleh khas Kalimantan Selatan yang terdiri dari 230 toko. Lokasi berada di Pusat Kota Martapura dengan aktifitas berlangsung setiap hari dari jam 09.00 – 16.00 WITA, selain menjadi pusat perdagangan permata terutama intan dan berbagai jenis batu lainnya seperti batu akik, red borneo, ruby, sapphire, tashmarine, yakut dan zamrud yang merupakan khas wilayah Martapura. Di area ini juga tersedia hasil kerajinan tangan seperti “tikar lampit” yang terbuat dari bahan rotan, kain khas Banjar “Sasirangan”, manik-manik, gelang giok, mutiara dan tasbih dari bahan pukah, hingga kuliner khas Banjar seperti Kelelepon, Cingkaruk, Kakicak, Petah dan lain-lain.
Berbagai jenis dan wa
rna serta motif akik banyak dijumpai di sini. Ada yang masih mentah yaitu berupa bongkahan kasar, ada juga yang sudah masak alias sudah digosok dan dipasangkan ke tempatnya yang oleh pedagang setempat disebut amban. Harga yang ditawarkan penjualnya beragam, tergantung ukuran dan tingkat kebeningannya. Di tempat ini, souvenir dari batu mulia tak hanya berupa bongkahan atau batu yang sudah digosok yang dijual, namun banyak juga yang sudah berupa perhiasan siap pakai seperti gelang, kalung, anting, cincin, dan bros.
Menuju ke tempat ini sangat mudah karena lokasinya di pinggir jalan raya. Jika hendak kemari bisa menggunakan kendaraan pribadi. Bisa juga memakai transportasi umum seperti becak, bajaj dan angkutan kota jurusan Banjarbaru-Martapura. Khusus angkutan kota jika Anda dari Banjarbaru tarifnya Rp 5.000 per orang. Jika dari Landasan Ulin (masih di daerah Banjarbaru juga) karena lebih jauh tarifnya Rp 8.000 per orang. Jika Anda dari Banjarmasin ingin tarif murah bisa memakai jasa angkutan umum taksi mobil Colt L300 dari Terminal Induk Kilometer 6 di Jalan A Yani Km 6, Banjarmasin.
Kuliner Tradisional Khas banjar
Minuman Tradisional Banjar
Minuman Temulawak Manis adalah adalah salah satu minuman khas Banjar yang sangat digemari masyarakat Banjar khususnya Kota Martapura terutama sangat dicari pada saat Bulan Ramadhan, minuman ini seringkali hadir sebagai minuman utama untuk berbuka puasa.
Minuman khas yang berasal dari rempah temulawak yang dihaluskan kemudian diambil sarinya, sari temulawak lalu dicampur dengan air dan direbus agar tercampur merata kemudian ditambahkan gula untuk menambah kenikmatan cita rasa dan langsung diseduhkan. Selain memiliki rasa yang manis dan menyegarkan temulawak juga memiliki banyak manfaat temulawak untuk kesehatan tubuh, hati, jantung dan ginjal memang tidak perlu diragukan lagi, sudah sejak jaman dahulu temulawak bagi orang banjar banyak dimanfaatkan sebagai minuman herbal berkhasiat.
Makanan Tradisional Banjar
Ketupat Betumis adalah merupakan Makanan Khas Kabupaten Banjar, masakan ini seringkali menjadi hidangan favorit Masyarakat Banjar pada saat memperingati acara-acara besar seperti lebaran, perkawinan dsb. Nama Ketupat Betumis sendiri berasal dari cara pengolahan masakan ini, yaitu dengan menumis bahan- bahan berupa santan yang dimasak kemudian dicampur dengan kacang putih, bengkoang, bawang merah, bawang putih, garam, gula, penyedap rasa, kayu manis lalu disajikan dengan ketupat sangat nikmat untuk disantap ditambah dengan mageli yaitu olahan khas Martapura yang berbentuk kuning keemasan yang sangat disukai dan menjadi ciri khas Martapura, berasal dari kacang putih yang ditumbuk kemudian dicampur bawang putih, bawang merah garam, gula, merica, penyedap rasa dicampur lalu dilekatkan dengan telur dan digoreng.
Destinasi Petualangan Bukit Batas
Kecamatan Aranio terkenal dengan wisata alam dan wisata petualangannya yang mempesona, disana juga terdapat danau Riam Kanan yang sangat indah. Waduk buatan yang dalam pembangunannya memakan waktu selama 10 tahun ini dibangun dengan membendung 8 sungai yang bersumber dari Pegunungan Meratus, serta ada 9 desa yang kemudian ditenggelamkan di area seluas 9.730 hektar tersebut.
Wisata Alam Bukit Batas adalah salah satu objek wisata alam dan petualangan yang mempesona, berada di Kecamatan Aranio Desa Tiwingan Baru dapat ditempuh dengan transportasi darat ±35 menit dari kota Martapura menuju pelabuhan di Desa Tiwingan Lama, kemudian dilanjutkan dengan menaiki Kelotok (perahu mesin) menuju Desa Tiwingan Baru sekitar ±45 menit, Sebelum ke Wisata Alam Puncak Bukit Batas anda akan disuguhkan dengan hamparan pemandangan waduk Riam Kanan yang sangat indah sehingga anda tidak akan bosan saat menaiki Kelotok menuju Wisata Bukit Batas.
Sesampainya di Dermaga Desa Tiwingan Baru anda kemudian akan disuguhkan terlebih dahulu dengan wisata rekreasi Pulau Pinus yaitu hamparan pohon pinus yang sangat indah dan menyejukkan, jika anda hobi memancing kami sarankan untuk membawa alat pancing karena lokasi sangat sesuai untuk spot memancing sehingga anda akan merasakan sensasi baru dalam memancing. Kemudian untuk menuju wisata alam Bukit Batas, bagi anda hiking anda bisa mendaki bukit ± 1 jam untuk bisa melihat seluruh hamparan pemandangan danau serta gugusan pulau – pulau yang terlihat dari atas bukit yang sangat indah dan mempesona.
Air Terjun Riam Maniapun
Air Terjun Riam Maniapun terletak di Desa Maniapun Kec. Pengaron Kab. Banjar Kalsel, Desa Maniapun bisa kita tempuh sekitar 1 jam dari Kota Martapura, untuk menuju lokasi Air terjun tersebut kita harus melewati jalan setapak sejauh ± 2 KM.
Jalan yang ditempuh untuk menuju Air Terjun cukup Asri dengan banyak pepohonan disamping kanan dan kiri jalan kita juga bisa melihat pemandangan pegunungan apabila ingin lebih menikmati alam sekitar mungkin lebih baik dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 45 menit atau bisa menggunakan ojek yang ditawarkan warga Desa Maniapun apabila menggunakan ojek waktu tempuh sekitar 20 menit untuk sampai ke lokasi Air terjun Riam Maniapun.
Memang air terjunnya tidak tinggi seperti air terjun kebanyakan, namun landai dengan kemiringan sekitar 45 derajat dan memanjang sekitar 30 meter, selain air terjunnya yang sangat indah pemandangan sekitar pun sangat eksotis dengan bebatuan dan akar-akar pohon rindang Khas Kalimantan
Danau atau Waduk Riam Kanan
Danau Riam Kanan merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam yang berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio. Berupa Waduk / Danau seluas lebih kurang 8.000 Ha dengan fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air satu-satunya di Propinsi Kalimantan Selatan.
Berperan penting sebagai pengatur tata air, mencegah erosi dan banjir, sebagai objek wisata alam, danau/waduk ini memiliki bentang alam yang menarik dengan panorama danau, lembah dan bukit disekelilingnya serta untuk kegiatan olahraga air.Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi Danau Riam Kanan.
Bukit Matang Kaladan
Terletak di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. bukit ini berada di area dermaga bendungan Riam Kanan yang berjarak sekitar 1,5 Jam dari Bandar Udara Syamsuddin Noor, Tidak sulit untuk menemukan jalur untuk naik ke bukit Matang Keladan ini. Puncaknya bahkan terlihat dari area parkir kendaraan. Tinggal bertanya dengan tukang parkir atau masyarakat sekitar, mereka pasti akan menunjukkan arahnya menuju Bukit Matang Keladan.
Kalau jarang naik bukit/berolahraga mungkin akan sedikit terasa lelah dengan kemiringan lerengnya yang lebih dari 45°. Tapi masyarakat sekitar sudah memfasilitasi dengan undakan dan tali/rotan yang dibentangkan agar memudahkan pengunjung untuk mendaki menuju puncak. Lama pendakian tergantung daya tahan stamina masing-masing orang mungkin sekitar 25 menit dan kita bisa menikmati keindahan Panorama Alam dari puncak Matang Keladan. Selain Pemandangan Alam yang sangat indah disana juga Spot untuk berfoto yang sangat indah dan kekinian.
Destinasi Sejarah Situs Oranje Nassau
Tambang batubara Pengaron dikenal sebagai tambang batubara yang paling awal, yang dibuka oleh Pemerintah. Kolonial Belanda di Nusantara, Tambang tersebut diresmikan oleh Jenderal Gubernur Jan Jacob Rochussen pada tanggal 28 september 1849 dengan nama Oranje Nassau.
Di lokasi tambang batubara Pengaron inilah awal mula pecah perlawatan rakyat, yang dikenal sebagai Perang Banjar atau Perang Barito. Perang ini meletus pada tanggal 18 April 1859, yang dipimpin oleh Pengeran Antasari, dibantu oleh Pambakal Ali Akbar dan Mantri Tameng Muda Panakawan. Pangeran Antasari bersama 300 pasukan menyerang dan berhasil menguasai menguasai benteng ini. Sisa puing Tambang batubara ini masih bisa dijumpai di Kecamatan Pengaron yang dapat ditempuh dengan transportasi darat sekitar 30 menit dari pusat kota Martapura.
Atraksi Budaya Khas Banjar
Kesenian Sinoman Hadrah merupakan seni tradisional khas Banjar yang bernafaskan Islam. Sinoman Haderah terdiri dari 2 kata yaitu “Sinoman” dan “Hadrah”. Sinoman artinya adalah kelompok qasidah pria untuk menyambut tamu-tamu atau orang-orang besar atau pejabat, sedangkan Hadrah artinya adalah menghadirkan dengan mengambil teknik.
Sinoman Hadrah merupakan kesenian yang sangat jelas mendapat warna Islam dan bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di Kalimantan teruatama di Kalimantan Selatan. Sinoman Hadrah terdiri dari lima atau enam orang pendendang syair yang sekaligus penabuh rebananya, kemudian pemutar paying ubur-ubur dan ditambah dengan penari rudat berjumlah 20 s/d 30 orang atau sesuai dengan jumlah anggotanya sambil memegang bendera kecil berbentuk segitiga bertuliskan huruf arab (Asmaul Husna).
Sinoman Hadrah adalah kesenian yang memadukan seni suara (qasidah) dan seni tari. Syair-syai yang dianyanyikan berisi puji-pujian dan sanjungan kepada Rasulullah, dan juga syair-syair yang berisikan nasehat – nasehat dan petuah, dimana pesan pesan tersebut dilantunkan dengan penuh kegembiraan dan perasaan.
Sinoman Hadrah ditampilkan dengan menggunakan berbagai alat-alat perlengkapan berupa Rebana (terbang), Babun, Ketipung, Tamborin (gerincing), Bendera dan Payung Ubur-ubur (Payung Besar Berhias. Sinoman Hadrah biasa ditampilkan pada acara Penyambutan Tamu (Pejabat Pemerintah), acara Perkawinan dan Kegiatan Keagamaan, dan Peringatan Hari Besar Islam.
Pulau Pinus
Pulau Pinus merupakan salah satu Destinasi Wisata Kabupaten Banjar yang terletak di Waduk Riam Kanan, tepat ditengah waduk tersebut terdapat dua pualu yang ditumbuhi hutan pinus. Pohon pinus bisa tumbuh hingga mencapai 25 hingga 45 m dengan ketebalan batang sekitar 1 meter. Oleh karena itu, kedua pulau ini disebut dengan Pulau Pinus.
Seperti telah disebutkan diatas, kawasan Wisata Pulau Pinus ini adalah tujuan utama dimana penyewa klotok mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata di Danau Riam Kanan.
Walaupun banyak pohon pinus disini, namun masyarakat setempat tidak ada yang berprofesi sebagai penyadap pohon pinus, dimana getahnya bisa dijual. Jadi pohon pinus yang ada di kedua pulau di danau Riam Kanan ini dibiarkan tumbuh liar begitu saja. Kedua pulau Pinus yang ada ditengah danau dihubungkan dengan sebuah jembatan kayu sederhana.Perahu Klotok merupakan alat transportasi wisata yang sering digunakan pengunjung untuk menikmati Objek Wisata Pulau Pinus ini. Perahu Tradisional Klotok ini bisa ditemui lalu-lalang disekitar danau dan ada juga yang sedang bersandar di dermaga yang ada di tepi danau.
Dengan menaiki klotok anda bisa menikmati keindahan panorama disekeliling Danau Riam Kanan lengkap dengan keberadaan Pulau Pinus di tengahnya yang begitu indah untuk dikunjungi.Bagi Anda yang memiliki hobby memancing atau fotography, keberadaan jembatan penghubung antara kedua Objek Wisata Pulau Pinus Riam Kanan ini sangatlah membantu. Anda bisa memancing sambil bersantai di atas jembatan, ataupun bisa dijadikan tempat untuk mengambil gambar dengan spot-spot objek foto yang menarik dan sayang untuk dilewatkan
Banyak lagi destinasi-destinasi lainnya di Banjar yang wajib dikunjungi.
Ayo jalan Jalan ke Kabupaten Banjar
Sumber :
Dinas Pariwisata Kab. Banjar Prov. Kalimantan Selatan