Upaya Pemerintah mengurai dan mengurangi pencemaran udara, salah satunya dengan memperbanyak membangun taman-taman di sudut kota, walau hanya sejengkal, mampu menjadi tempat hidup flora di tengah kota, pohon-pohon yang tumbuh rimbun bersamaan mekarnya kelopak bunga di taman, mengalirkan udara sejuk dan segar disekitarnya, tak heran jika waktu senggang warga Jakarta selalu memadati taman kota, untuk bersantai maupun berolah raga ringan, beberapa lokasi taman di Jakarta seperti; Taman Menteng, taman Suropati, taman Cattleya, taman Langsat, taman Prasasti, dan lain-lain.
Gambar pohon dan warna hijau seakan lenyap di alam bawah sadar kita, karena mungkin kabut asap kota menutupi gelombang fikiran kita. Untuk itu perjalanan team Express Air kali ini, ingin membawa pembaca berwisata sambil melepas rindu kepada alam, dan bercengkarama kembali dengan alam di Jakarta, tanpa Anda sadari pula, bahwa banyak dari kita yang telah lupa bau dari rerumputan, tak sempat menyaksikan gemericik air di arus sungai, telah lama takmerasakan satwa-satwa jinak yang selalu mendekat, serta sentuhan kesejukan udara yang merasuk pelan ke dalam kulit.
Ocean Eco Park
Pagi hari itu sebahagian penduduk kota libur, dan bergegas keluar rumah mencari kesejukan udara pagi, begitu pula dengan kami, tanpa membawa banyak bekal dan perlengkapan, langsung tancap gas menuju Taman Impian Jaya Ancol, untuk berekreasi bersama keluarga dan dengan harapan mendapat kesegaran alami disana, karena bukan pantai serta pertunjukan hewan laut saja yang ada disana, melainkan sarana rekreasi yang seru yaitu Ocean Ecopark.
Hanya butuh waktu 45.menit kami telah tiba disana, karena jaraknya yang tidak terlampau jauh dari tempat kami tinggal, serta kondisi jalan saat pagi-pagi tidaklah terlalu padat, saat tiba diparkiran hembusan kesejukan angin dari pohon-pohon sekitar, serasa memanggil kami untuk segera memasuki area rekreasi. Wah! ternyata kami telah disambut oleh hamparan rumput hijau, pohon-pohon rindang menyapa, dan gemericik air dari kejauhan yang mulai mengajak bermain, suasana di dalam bukan saja sejuk dan bersih, tetapi juga indah menyegarkan penglihatan mata, Ocean Ecopark sendiri memiliki area yang sangat luas mencapai 34 hektar, dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya seperti; Outboundholic, rumah lebah, Kano, rumah energy, pinball, learning Farm, eco bike dan fantasticque, menjadikan pengunjung atau wisatawan selain mendapatkan kesegaran alam, juga dapat mengenal nilai-nilai edukasi dari alam, serta berinteraksi dalam setiap jenis petualangan yang disediakan.
Setiap pengunjung yang telah berada di Ecopark serasa di alam bebas, apalagi keluarga yang membawa anak-anaknya, mereka berlarian seakan tidak menemukan lagi keasrian alam disekitarnya, dan kegiatan petualangan pemberian makan langsung kepada satwa-satwa disekitar, adalah kegiatan yang paling diminati oleh anak-anak, mereka berlarian bahkan terkadang berebut untuk memberikan makanan, sedangkan bagi para orang tua sangat banyak yang meminati penyewaan sepede dan menaiki fun boat cruiser.
Seharian berada di Ecopark rasanya belum puas, karena tidak sempat menikmati semua fasilitas kegiatan petualangan yang tersedia, walaupun begitu banyak yang telah kami dapat disana, menghirup udara segar, memandang suasana yang hijau, berinteraksi hewan-hewan, dan yang tak kalah pentingnya adalah kecerianaan bersama dengan keluarga tentunya.
Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk
Hembusan sore itu, membawa ku sampai ke daerah Pantai Indah Kapuk, sebuah kota mandiri modern yang tak jauh dari bandara Soekarno-Hatta, walau sedikit jauh dari perkotaan tetap membuat ku penasaran, karena selain Ancol, wisata alam yang diminati warga Jakarta itu berada di sana, nama tempatnya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk. Walaupun cuaca sedikit mendung sore itu, kami tetap beruntung karena hujan belumlah turun, jadi jalan-jalan keliling Taman Wisata Alam sore itu terasa sejuk, karena disekeliling taman wisata dipenuhi dengan pohon bakau, dan dari sela-sela daun bakau berhembus angin yang menyejukkan kulit ku.
Taman Wisata Alam Agke Kapuk sendiri merupakan pusat lokasi pelestarian alam atau lingkungan, hal tersebut terlihat dengan banyaknya tertulis nama-nama sponsor dan penggiat pelestari alam dari berbagai kalangan, sekolah, perusahaan atau instansi maupun public figure atau tokoh masyarakat. Lokasi yang kini telah menjadi hutan mangrove atau hutan pohon bakau, kini menjadi lokasi eco-wisata yang memukau, berbagai jenis mangrove telah tumbuh disana.
Bagi para pengunjung yang ingin merasakan kembali ke alam, jauh dari polusi udara dan kebisingan kota, dapat juga menikmati alam mangrove sambil bermalam disana, penginapan atau villa yang dibangun diatas air sungai yang bermuara kelaut, serta jalan-jalan yang menghubungkan penginapan tersusun rapi dari batang-batang pohon tersebut, menambah ke asrian alam sekitar, disamping keindahannya, Kawasan hutan bakau ini dapat dijadikan wisata edukasi penting bagi para pelajar sekolah, untuk mengenalkan perairan laut, menanamkan pentingnya pelestarian alam bagi manusia dengan berperan aktif melakukan penanaman pohon bakau dilokasi, dan langsung anak-anak dapat menyaksikan habitat hewan-hewan yang mendiami hutan bakau tersebut.
Kini kita tak lagi khawatir, dimana kita dapat bebas menghirup udara bebas nan segar, mencium bau hijau rerumputan serta dedaunan, bermalam bercengkrama dengan alam, berpandangan menikmati terbitnya surya, dan menanti keindahan senja dibalik gedung-gedung pencakar langit. Dengan adanya eco-wisata di Jakarta seakan paru-paru ku bergembira dan kelopak mataku selalu tersenyum sejuk.
Jadi kapan Anda ke Jakarta?, karena rupanya ada kesejukan di tengah polusi kota, tentunya dengan mengunjungi eco-wisatanya, selain biayanya terjangkau bagi semua kalangan, fasilitas transportasi menuju tempat-tempat eco-wisata juga sangat mudah dicapai loh, baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, nah sekarang tunggu apa lagi…. Yuk eco-wisata ke Jakarta.