Walau sempat beberapa kali ku singgahi Kota Kupang – Nusa Tenggara Timur, untuk jalan-jalan ke wilayah pulau Timor, pulau Alor sampai ke pulau Flores, ternyata ada surga tersembunyi yang terlewatkan di kota Kupang, surga tersembunyi itu adalah Pulau Semau.
Pulau Semau yang masih masuk dalam wilayah Kabupaten Kupang, dan berdekatan dengan wilayah pusat kota Kupang, merupakan pulau yang belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal NTT, domestik atau dalam negeri, maupun wisatawan mancanegara, bahkan sebalum kami berangkat menuju pulau Semau, kami sempatkan bertanya ke beberapa penduduk kota Kupang, ternyata banyak dari merekapun belum mengunjungi pulau Semau tersebut.
Letak pulau Semau berada di bagian barat pulau Timor – Kupang, pulau yang dulunya dikenal dengan nama Nusa Bungtilu itu memiliki 2 (dua) wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Semau Utara dan Kecamatan Semau Selatan. Nama asli pulau Semau, Nusa Bungtilu yang berarti Pulau Bunga Tiga Warna, bunga yang dimaksud adalah bahan Kapas yang biasa dipakai untuk menenun kain adat, dan biasanya kain adat ini khusus digunakan dalam acara serta kegiatan adat tertentu, kain adat yang memiliki cirri khas dengan unsur tiga warna, yaitu warna hitam, putih dan merah. Nusa Bungtilu juga disebut sebagai cikal bakal terbentuknya tenunan adat dari beberapa suku di Nusa tenggara Timur, dimana tiga warna yang dimaksud adalah tiga warna kain adat dari Suku Helong (penduduk asli), Suku Timor, dan Suku Rote.
Untuk kain tenun Suku Helong warna dominannya warna putih diantara wara merah, sedangkan Suku Timor warna dominannya adalah warna merah, dan untuk kain tenun Suku Rote warnanya lebih dominan ke warna hitam.
Menurut para pendahulu (orang tua), bahwa Pulau Semau seperti halnya beberapa pulau di NTT, memiliki keunikan lain, yaitu sebagai pulau yang dikenal penuh dengan kekuatan magic (kekuatan gaib), namun kini dengan adanya perkembangan zaman, serta pertumbuhan populasi dan berbaurnya para pendatang di Pulau Semau, image itu mulai berangsur hilang.
Pulau Semau sangatlah subur sehingga pulau ini juga menjadi pemasok sayur mayor ke wilayah Ibu Kota NTT – Kupang, dengan produk seperti; bawang merah, tomat, kacang tanah, kacang hijau, jagung, dan sayur-sayuran lainnya. Selain itu melalui peternakan sapi, kambing, babi dan ayam kampung juga dipasarkan ke Kupang sampai ke seluruh Pulau Timor. Sedangkan hasil laut hampir sama dengan pulau-pulau lain di NTT, yaitu rumput laut, cumi, ikan laut, dan teripang.
Selain kekayaan alam, ternyata pulau ini juga memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa, hampir sepanjang garis pantai pulau memiliki keindahan tersendiri, karakter pasir yang berbeda-beda, karakter karang yang tersusun, warna serta kejernihan lautnya, dan tebing serta bukit yang berjajar sepanjang pantai.
How to get there
Bagi Anda yang memiliki rencana jalan-jalan ke pulau idah ini sangatlah mudah, dari Jakarta/Surabaya/Denpasar/Makasar ataupun kota-kota lainnya cukup mencari tujuan penerbangan ke Kupang, biasanya penerbangan yang masuk ke Kupang itu rata-rata diatas pukul 10:00 pagi waktu setempat, sehingga kami sarankan Anda untuk bermalam di Kupang sambil City tour menikmati keindahan Ibu Kota NTT.
Untuk menuju Pulau Semau haruslah menggunakan jalur dan transportasi laut, dari kota menuju pelabuhan penyeberangan Tenau di Kupang, memakan waktu perjalanan 30-45 menit, menggunakan kendaraan roda emapat atau dua. Begitu tiba dipelabuhan Tenau lanjut mrnggunakan Kapal kayu menuju Pulau Semau, yang kurang lebih ditempuh dalam waktu 30-40 menit saja, angkutan Kapal kayu tidak memiliki jadwal tetap, akan tetapi kapal telah tersedia dari pagi pukul 05:00 wita hingga malam hari pukul 19:30 wita.
Tips
Dianjurkan bagi Anda, untuk menyewa kendaraan roda dua sajak dari Kupang, atau menyewa saat tiba di Pulau Semau, karena di pulau tidak ada angkutan umum, sehingga dari spot satu ke yang lain harus menggunakan kendaraan sewa.
Pulau Semau belum memiliki fasilitas Hotel, Losmen, ataupun jenis penginapan lainnya, tetapi jika ingin tinggal atau bermalam disana, Anda hanya dapat tinggal dirumah penduduk setempat, yang tetntunya dengan izin kepada kepala desa setempat. Disarankan pula untuk membawa uang cash selama dipulau, karena belum terdapat fasilitas Bank serta mesin ATM.
Biasanya banyak wisatawan melakukan jalan-jalan ke pulau satu harian penuh, yaitu berangkat dari kupang pagi-pagi pukul 06:00 wita, dan kembali dari Semau ke Kupang pukul 17:00 wita, atau berangkat saat sunrise dan kembali jelang sunset. Beberapa perlengkapan yang perlu disiapkan saat jalan-jalan ke Pulau Semau yaitu; membawa air mineral secukupnya, membawa makanan ringan, membawa bekal makanan berat (makan siang), permen/gula-gula, handuk, dan plastik kantong.
** Bawalah kembali sampah bekas makanan dan minimuan Anda, Jaga dan hargai alam kita.