wadah yang digunakan untuk membawa barang atau perlengkapan yang kita butuhkan Ketika sedang melakukan aktifitas sehari-hari. Tas sudah dikenal oleh manusia sejak dahulu kala, setiap suku bangsa di dunia pasti memiliki cerita tentang tas versi masing-masing. Di Indonesiapun demikian, setiap suku yang ada di Indonesia pasti memiliki tas tradisional dengan bahan dasar dan corak sesuai pamanfaatan dan tradisi masing-masing daerah.
Di Provinsi Papua Barat Khususnya Kabupaten Fakfak juga memiliki berbagai jenis tas tradisional salah satunya adalah Tomang. Tomang merupakan tas tradisional suku Mbaham Matta yang biasa disebut dengan nama Tuweman berbahan dasar dari alam yaitu daun pandan hutan dan belahan bambu muda dimana proses pembuatannya dimulai dari mengambil bahan dasarnya oleh para ibu, bapak bahkan anak-anak yang kemudian dijemur dan dianyam.
Tomang biasanya digunakan oleh kaum pria atau kaum bapak, Tomang dapat dianyam sesuai ukuran yang dibutuhkan, misalnya Tomang ukuran besar bisa untuk mengisi hasil kebun baik itu Sayuran maupun umbi-umbian dan Tomang ukuran kecil bisa dipakai untuk mengisi pinang, siri, kapur, pandoki, korek api, uang dan emas negeri serta benda ukuran kecil lainnya. Bahkan dijaman modern inipun meskipun semakin kurang diminati, tomang tetap dibuat dalam berbagai ukuran untuk mengisi Buku tulis bagi anak sekolah sampai dengan Handphone. Seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh tas modern, tas tradisional semakin ditinggal termasuk tomang. Kurangnya peminat berpengaruh pada tradisi menganyam dikarenakan tradisi menyanyam merupakan warisan turun temurun, jadi belum tentu orang tua yang bisa membuat tomang otomatis anaknyapun bisa karena Kembali lagi pada sang anak, bahkan meskipun sudah diajari bisa saja kemudian lupa.
Salah satu pemanfaatan tomang sebagai tas tradisional Kabupaten Fakfak adalah dengan menetapkan tomang sebagai salah satu cenderamata dari Kabupaten Fakfak, dimana setiap orang atau tamu pemerintah yang datang diKabupaten Fakfak dapat menjadikan tomang sebagai oleh-oleh atau cenderamata khas Kabupaten Fakfak untuk dibawa pulang ke daerah asalnya.
Pemerintah Kabupaten Fakfak sudah saatnya untuk menggairahkan Kembali pemanfaatan Tomang sebagai tas dengan bahan dasar yang ramah lingkungan ini digunakan untuk berbagai keperluan demi melestarikan nilai budaya Kabupaten Fakfak. Salah satu yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Fakfak adalah dengan keluarnya Surat Edaran Bupati yang mewajibkan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk menggunakan Tomang pada setiap hari kamis, Namun hal ini belum dilaksakanan dengan maksimal.
Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Fakfak