Situ Sangiang adalah obyek wisata yang berada di Kecamatan Banjaran, dikenal sebagai salah satu tempat berziarah dengan keberadaan makam Sunan Parung (salah satu raja kerajaan Talaga Manggung) di dalam hutan sisi danau. Danau telaga seluas 14 hektar ini memang erat hubungannya dengan legenda hilangnya Prabu Talaga Manggung, ketika dikhianati menantunya, Patih Palembang Gunung. Saking keramatnya, terdapat sekitar 7 kuncen yang berjaga di kawasan ini.

Sebagai salah satu tempat wisata religi yang tak lepas dari kisah/legenda mistis, konon sampai sekarang tidak pernah ditemukan selembar daun pun yang mengapung di atas Situ Sangiang walau sekelilingnya hutan lebat. Di dalam hutan terdapat pula tujuh buah pohon angsana yang berusia ratusan tahun. Dari bawah pohon-pohon tsb tumbuh terpisah, tapi semakin ke atas mereka melilit jadi satu sehingga tampak seperti sebuah pohon tunggal.

View this post on Instagram

Yuk Buat Diri Tenang Di Tepi Situ Sangiang . #sobatCiremai ingin lepaskan penat saat weekend?. Yuk mampir ke wisata alam Situ Sangiang, desa Sangiang, Banjaran, Majalengka, Jawa Barat. . Emang ada apa aja sih di wisata alam ini?. . Ya, situ yang berada di 1000-an meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menawarkan sensasi tegakan hutan alam sejak pintu masuk hingga tepian bibir situ. . "Vegetasi" hutan alam sudah pasti amat kaya akan "oksigen". Hmm, silakan sobat hirup sepuasnya udara segar nan sejuk ini. . Sobat mesti menapakan kaki untuk telusuri "track" rata di bawah rimbun pepohonan besar. Sebelum ke tepian situ, bila sobat berkenan boleh ziarah terlebih dahulu ke makam Sunan Parung, Sultan Kerajaan Talaga Manggung. . Tapi bila mau ziarah, harus ditemani petugas pendamping ya sobat. . Selepas semua itu, pergilah ke pinggir Situ Sangiang. Di sana sobat bisa menikmati panorama air yang dikelilingi hutan lebat. Niscaya sobat akan betah berlama-lama di sini. Karena suasananya seakan membawa kita ke masa silam, zaman dahulu kala. . Di tepian situ, biasanya banyak ikan yang bergerombol. Konon, ikan-ikan di sini dikeramatkan. Maka jangan diganggu ya sobat. . Kemudian ambilah satu, dua, atau lebih jepretan foto untuk kenang-kenangan. . Bila sobat mau pulang, jangan lupa beli oleh-oleh khas Situ Sangiang yang dijajakan warung dekat pintu keluar. . Untuk urusan fasilitas penunjang Situ Sangiang sudah lengkap. Ada listrik, mushola, kantin, toilet, tempat parkir, dan "shelter". . Berapa harga tiketnya?. Tenang, sobat nggak akan terlalu dalam merogoh kocek. Karena harga tiketnya tak jauh beda dengan harga semangkuk bakso. . Jangan lupa gunakan "google map" atau sejenisnya untuk ke sini biar tak tersesat. . Hmm, jadi gimana nih?. #sobatCiremai ingin ke Situ Sangiang?. . So, ayo wisata alam ke gunung Ciremai. . [Teks © Tim Admin, Foto © IG @richotraveling @e_liztya @infomjlk @intan_ambari @okkaphotographer @vivin.windari | 112019] . #klhk #ayoketamannasional #gunungciremai #SituSangiang #weekend #happyweekend #pesonakuningan #pesonamajalengka #pesonaindonesia #wonderfulindonesia

A post shared by TN Gunung Ciremai (@gunung_ciremai) on

Di Situ Sangiang, kita bisa melihat banyak ikan berukuran besar (ikan mas, nila, hingga lele), yang konon dipercaya sebagai jelmaan prajurit Talaga Manggung yang turut moksa bersama raibnya penghuni keraton Talaga. Atas dasar kepercayaan itulah, jika ada ikan yang mati maka akan dikebumikan layaknya manusia. Peziarah juga melakukan salah satu ritual dengan mandi-mandi di tepi telaga dengan mengenakan kain putih. Namun di sisi lain banyak pula yang berkunjung murni untuk rekreasi, sebab Situ Sangiang sekarang sudah menjadi salah satu objek wisata utama Kabupaten Majalengka.

Related Posts