Situ Sangiang adalah obyek wisata yang berada di Kecamatan Banjaran, dikenal sebagai salah satu tempat berziarah dengan keberadaan makam Sunan Parung (salah satu raja kerajaan Talaga Manggung) di dalam hutan sisi danau. Danau telaga seluas 14 hektar ini memang erat hubungannya dengan legenda hilangnya Prabu Talaga Manggung, ketika dikhianati menantunya, Patih Palembang Gunung. Saking keramatnya, terdapat sekitar 7 kuncen yang berjaga di kawasan ini.
Main rakit sambil menikmati keindahan Situ Sangiang yuk bersama kami para Bocah Petualang!
Siang ini @SiBolangTrans7 pkl 13.05 WIB. pic.twitter.com/EgIpD1FDah
— TRANS7 (@TRANS7) October 27, 2016
Sebagai salah satu tempat wisata religi yang tak lepas dari kisah/legenda mistis, konon sampai sekarang tidak pernah ditemukan selembar daun pun yang mengapung di atas Situ Sangiang walau sekelilingnya hutan lebat. Di dalam hutan terdapat pula tujuh buah pohon angsana yang berusia ratusan tahun. Dari bawah pohon-pohon tsb tumbuh terpisah, tapi semakin ke atas mereka melilit jadi satu sehingga tampak seperti sebuah pohon tunggal.
Di Situ Sangiang, kita bisa melihat banyak ikan berukuran besar (ikan mas, nila, hingga lele), yang konon dipercaya sebagai jelmaan prajurit Talaga Manggung yang turut moksa bersama raibnya penghuni keraton Talaga. Atas dasar kepercayaan itulah, jika ada ikan yang mati maka akan dikebumikan layaknya manusia. Peziarah juga melakukan salah satu ritual dengan mandi-mandi di tepi telaga dengan mengenakan kain putih. Namun di sisi lain banyak pula yang berkunjung murni untuk rekreasi, sebab Situ Sangiang sekarang sudah menjadi salah satu objek wisata utama Kabupaten Majalengka.