Keindahan Singkat Raflesia Arnoldi

Perjalanan tak terlupakan saat eksplor wisata ke Propinsi Bengkulu, bersama-sama dalam keceriaan perjalanan di kegiatan Festival Bumi Rafflesia, jadwal keberangkatan penerbangan yang harus takeoff sebelum Matahari terbit sedikit membuat mata ini sulit berkompromi, hingga terus terpejam sampai ditujuan dan ketika mendarat matapun terbuka walau terasa berat.
Selamat datang di Bumi Rafflesia, bumi dari bagian Indonesia yang masih banyak menyimpan bunga-bunga langka di Dunia. Propinsi Bengkulu adalah satu-satunya propinsi yang memiliki banyak jenis Bunga Rafflesia di Indonesia, jenis-jenis Rafflesia yang ada di sana seperti; Raflesia Arnoldi, Rafflesia Gadutensis Meijer, Rafflesia Hasseltii Suringar, dan Rafflesia Bengkuluensis.

Selang beberapa menit setelah mendarat di Bandara Fatmawati, panitia kegiatan menyampaikan bahwa perjalanan langsung di lanjut menuju Kabupaten Rejang Lebong, yang kebetulan dalam perjalanan nanti kita akan singgah di lokasi Bunga Rafflesia yang sedang mekar, Wah! sontak rasa kantukpun hilang karena kapan lagi bisa melihat Bunga Langka yang sedang mekar.

Beberapa dari kami itu awam mengenai Bunga Raksasa yang ada di Bengkulu, karena rupanya Bunga Rafflesia berbeda dengan Bunga Bangkai, mereka berbeda jenis hanya sama-sama memiliki gelar yang sama karena sama-sama berbau bangkai dan berukuran raksasa, jika bunga pada umumnya dikenal karena keindahannya dan baunya yang wangi, akan tetapi keluarga bunga bangkai tidak seperti kebanyakan bunga lainnya.
Kesamaan lainnya antara Rafflesia dan Bunga Bangkai adalah sama-sama langka, berukuran raksasa tapi berbeda nama, bentuk maupun warna. Bunga Rafflesia atau dalam Bahasa Latin dikenal sebagai Rafflesia Arnoldi (Padma Raksasa) untuk endemik Sumatra ini termasuk dalam suku Rafflesiaceae (padma), Sebagai parasit Rafflesia hidup menempel pada akar atau batang tumbuhan inangnya, dan inangnyalah yang memberikan ia makan-minum dan tempat berbiak. Rafflesia tidak memiliki batang dan daun, karena tidak memerlukannya, dia berkembang biak dengan biji yang dihasilkan oleh bunga betina, bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan, terkadang malah tumbuh berjauhan, sehingga dibutuhkan serangga untuk menyembunyikan bunga betina dengan serbuk sari dari jantannya, bau menyengat yang dikeluarkannya digunakan untuk mengundang serangga agar membantu proses penyerbukan.

Tiada Kecantikan dan Keindahan itu yang abadi, begitupun Rafflesia Kecantikannya hanya dapat dinikmati dalam waktu lima (5) hari saja rata-rata, bahkan ada yag dibawah itu lima hari, walaupun kecantikannya hanya singkat ternyata Rafflesia membutuhkan waktu berbulan-bulan (20an bulan) untuk tumbuh, mulai dari munculnya kuncup sampai mekar, wah! Sungguh ironis ya.. itulah kehidupan sang Rafflesia.

Usia Singkat si Bunga Raksasa ini rupanya telah menjadikan sebuah daya tarik wisatawan Dunia, mereka mengamati dari tumbuh hingga matinya Rafflesia, Nah bagi Anda-anda yang ada di pelosok Negeri ini, apakah Anda sudah pernah menyaksikan langsung Bunga Raksasa?, kalau belum pastikan anda ke Bengkulu..

Dan untuk menambah informasi tentang jenis-jenis Bunga Rafflesia, berikut beberapa data yang kami dapat dari Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu dalam situsnya http://www.rafflesia.or.id, jenis Bunga Raksasa yang ada di Bengkulu yaitu:

Rafflesia arnoldii, paling populer, paling banyak yang ada di hutan Prop. Bengkulu, Paling banyak di kenal oleh masyarakat karena ditemukan pertama kali oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818 di desa Pulo Lebbar (Kec. Pino Raya) 30 km dari Kota Manna Kab. Bengkulu Selatan, menjadi icon lambang Prop. Bengkulu. Rafflesia arnoldi merupakan jenis yang terbesar di dunia (The Biggest of Flower in The World) dengan diameter 70-110 sentimeter. Rafflesia Arnoldii di juluki jg sebagai Patma Raksasa dan mendapat predikat sebagai Puspa Langka Nasional (Kepres No. 4/1993)

Rafflesia gadutensis Meijer. Rafflesia gadutensis dapat ditemukan di sisi barat Pegunungan Bukit Barisan Kab. Mukomuko dan Bengkulu Utara. Memiliki diameter berkisar antara 40-46 cm, gadutensis berasal dari kata Ulu Gadut, yaitu satu nama bukit Gadut di propinsi Sumatra Barat, dimana asal specimen species ini dideskripsikan oleh Meijer 1984. Ditemukannya Habitat Rafflesia gadutensis di Dusun Lama Desa Talang Baru Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko baru-baru ini merupakan hal yang luar biasa dan menggembirakan, habitat ini harus segera mendapat perlindungan agar keberadaannya tetap lestari

Rafflesia hasseltii Suringar. Merupakan jenis Rafflesia yang paling cantik. Jenis ini dideskripsikan oleh Suringar pada tahun 1879 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan dari Muara Labuh, Sumatera Barat. Karena pola bercak dan warna di helai perigon, oleh penduduk lokal, jenis ini sering dinamakan cendawan merah-putih (Zuhud dkk, 1998) atau cendawan harimau. Rafflesia Haseltii memiliki diameter bunga 35-70 cm. Hanya ada satu populasi yang produktif dari jenis ini yang masih dapat dijumpai yaitu diperbatasan antara Ketenong II, Kab. Lebong Prop. Bengkulu.

Rafflesia bengkuluensis ( Agus Susatyaya, Arianto & Mat-Salleh 2005), species ini membawah nama Bengkulu di kata keduanya yaitu bengkuluensis, untuk menghormati Bengkulu sebagai lokasi pertama kali jenis ini di deskripsikan. Bengkuluensis merupakan jenis baru dari Indonesia, dgn diameter bunga 50-55 cm. Mempunyai sebaran geografis terbatas di lembah Talang Tais atau di wilayah daerah aliran sungai Tais, yang terletak di sebelah barat laut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

How to get there
Untuk dapat menyaksikan langsung Bunga Raksasa, kami sarankan Anda berkomunikasi dengan Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu dalam situsnya http://www.rafflesia.or.id, atau dapat juga contact langsung Travel Agent yang berpengalaman di Bengkulu Alesha Wisata http://www.alesha.asia.

Related Posts