“Minyak bumi pemberi kehidupan dan sumber abadi pemberi inspirasi adalah Pariwisata”
Sebelum memulai perjalanan ke Dumai, kami sempat menginformasikan rencana kami tersebut kepada rekan-rekan dan banyak yang mengatakan bahwa Dumai itu jauh dan tidak ada yang indah dilihat kecuali kilang-kilang minyak saja. Untuk menuju Dumai dari Ibu Kota Jakarta rupanya tidak sulit, karena tersedia penerbangan langsung dari Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma) menuju Dumai (Bandara Pinang Kampai) dengan waktu tempuh hanya 2 jam menggunakan pesawat jet TransNusa. Jadwal keberangkatan TransNusa dari Jakarta adalah pukul 07:00 pagi.
Beruntung keberangkatan penerbangannya adalah dari bandara Halim Perdanakusuma, yang tidak memerlukan waktu lama untuk menuju bandara dari kediaman kami dan lalu lintasnyapun tidak macet seperti ke Bandara Soekarno Hatta. Dalam penerbangan saat mendekati bandara Dumai, kamipun berkesempatan mengamati pemandangan Kota Dumai dari ketinggian. Terlihat hamparan luas pepohonan kelapa sawit nan hijau di sekitar kota. Kesan tersebut menandakan bahwa kota ini juga sebagai penghasil minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil, CPO) selain minyak dan gas bumi. Ternyata memang Dumai adalah salah satu penyumbang CPO terbesar khususnya di kawasan Pulau Sumatra. Selain pabrik pengolahan CPO berskala besar terdapat banyak pula industri-industri kecil dan industri rumahan (home industry).
Saat menginjakkan kaki di Dumai, bergegas kami memulai pertualangan jalan-jalan di kota minyak dengan terlebih dahulu mengunjungi pusat pemerintahan Kota Dumai. Kota Dumai merupakan pemerintahan kota di bawah Provinsi Riau. Wow! Ternyata bangunan gedung pemerintahannya sangat megah yang sekilas seperti bergaya arsitektur Eropa.
Ada beberapa hal yang menarik untuk diketahui mengenai Kota Dumai. Saat ini Dumai tercatat sebagai kota terluas nomor dua di Indonesia setelah Palangkaraya. Selain itu Dumai juga disebut sebagai gerbang ekspor minyak Indonesia yang rata-rata pengelolaan minyaknya berkapasitas mencapai 170.000 barrel per hari dan dapat menampung sampai 850.000 barrel minyak per hari.
Wisata Alam Kota Dumai
Walau Dumai adalah kota minyak bukan berarti Dumai tidak memiliki daya tarik wisata. Letak kota yang berada di tepi laut pastinya Dumai memiliki keunikan tersendiri yang tidak ada di daerah lain. Pada kunjungan kali ini kami sempatkan untuk menyisir pantai-pantai di Kota Dumai dan yang pertama kami kunjungi adalah Pantai Marina Indah yang terletak di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai. Lokasinya tidaklah begitu jauh dari kota karena hanya 20 menit saja dengan mengendarai kendaraan roda empat. Jika anda telah memasuki kawasan wisata tersebut akan melihat jelas pulau di seberang yaitu Pulau Rupat wilayah Kabupaten Bengkalis..
Pantai Marina Indah yang memiliki luas areal sekitar 46 hektar adalah lokasi wisata alam yang sangat cocok untuk dinikmati bersama teman dan keluarga. Tepat di tepi pantainya dibangun bale-bale dan arena bermain anak-anak. Sambil bercengkrama bersama keluarga dan menikmati hidangan khas Medang Kampai, pengunjung juga disajikan dengan fenomena keindahan matahari terbenam. Biasanya pada saat weekend (sabtu dan minggu) lokasi ini padat dikunjungi oleh wisatawan baik dari Kota Dumai maupun dari daerah lain seperti dari Siak, Bagansiapiapi, Duri bahkan Pekanbaru.
.
Setelah puas mengelilingi lokasi Pantai Marina Indah kamipun langsung menuju Pantai Purnama. Lokasi Pantai Purnama yang letaknya tak jauh dari dalam kota tepatnya di Jalan Samudra, Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat. Jika anda mengunjungi pantai ini saya jamin anda ingin berlama-lama bercengkrama duduk di kesejukan rimbunnya pepohonan sambil menikmati panorama alam.
Pemandangan laut yang bisa dinikmati disini adalah pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang terlihat dari kejauhan dengan kapal nelayannya serta kapal penumpang penyebrangan Pulau Rupat – Dumai. Di pantai ini banyak berdiri kedai yang menyajikan kelapa muda, minuman dan makanan ringan. Dari beberapa orang lokal yang kami temui, kami mendapatkan informasi bahwa kelapa hijau di pesisir pantai Dumai tersebut lebih enak daripada tempat lain. Karena penasaran dan untuk melepas dahaga kamipun memesan kelapa hijau murni. Hmm… kelapa hijau murni yang tanpa gula dan es ternyata benar lebih enak, airnya yang segar dan sehat ditambah dengan daging kelapanya yang lembut dan manis. Pantai Purnama merupakan lokasi yang favorit, terlihat dari banyaknya pengunjung bukan pada hari libur saja melainkan hari kerjapun banyak yang mengunjungi pantai ini. Pantai ini terbuka untuk umum dengan jam operasional mulai pukul 09:00 pagi sampai pukul 06:00 sore saat matahari terbenam.
Waktu yang terus berjalan dan terlihat matahari yang mulai tenggelam, kamipun bergegas menuju lokasi berikutnya yaitu Pelabuhan TPI. Saat kami tiba di lokasi ternyata sudah banyak masyarakat sekitar yang memenuhi sisi dermaga dengan mengendarai roda dua maupun berjalan kaki. Dari beberapa masyarakat yang kami temui mereka mengatakan bahwa hampir setiap hari saat menjelang matahari terbenam lokasi ini ramai dikunjungi. Asyiknya di pelabuhan adalah selain dapat bersantai sambil menikmati waktu senja, juga dapat menyaksikan atraksi anak-anak muda memperagakan keahliannya melakukan lompat indah dari tepi dermaga ke dalam laut. Saat kami saksikan langsung anak-anak muda tersebut melompat dari ketinggian sekitar 4 meter. Memang sangat menarik dan cukup terbilang tinggi. Mereka sering melakukan ini jika sedang berkumpul bersama. Selain untuk bersenang-senang merekapun melakukan hal tersebut juga untuk berolahraga di sore hari.
Dari tiga pantai yang kami kunjungi, masih banyak pantai lain di Dumai yang tentunya memiliki keindahan tersendiri contohnya seperti Pantai Puak dan Peranginan Teluk yang berada di Kecamatan Medang Kampai. Di Pantai Puak ini, sambil menikmati panorama alam anda akan disuguhi buah durian khas Puak yang wangi dan sangat lezat.
Selain wisata pantai, Kota Dumai juga memiliki wisata alam lain yaitu Hutan Wisata Sungai Dumai. Hutan wisata ini memiliki berbagai fungsi seperti sebagai lahan untuk penanaman berbagai jenis tumbuhan, untuk menjaga cadangan air dan untuk keperluan konservasi maupun penelitian. Objek wisata ini sangatlah mudah dikunjungi karena memang terbuka untuk umum serta letaknya yang berada sekitar 5 km dari pusat Kota Dumai, sehingga bagi wisatawan yang baru tiba dari bandara dapat singgah langsung ke kawasan hutan wisata. Hutan ini dipenuhi berbagai pepohonan liar yang didominasi oleh pinus dan jenis tusam Sumatera. Di dalamnya terdapatnya banyak rawa-rawa dan aliran sungai yang membuat tumbuhan tersebut dapat tumbuh subur dan lebat.
Kami yakinkan anda tidak akan jenuh begitu masuk ke kawasan hutan wisata tersebut, karena begitu masuk anda akan menjumpai banyak satwa penghuni hutan seperti tupai yang selalu menunjukkan keahliannya melompat dari pohon ke pohon dan monyet liar yang sangat terbiasa dengan kedatangan pengunjung sehingga tidak akan mengganggu wisatawan yang datang. Bahkan monyet yang ada di sana tidak segan untuk turun dari pepohonan jika diberi makanan. Satwa lainnya yang tidak kalah menariknya adalah burung hias yang beraneka ragam corak warna dan bentuknya. Anda bukan saja mendengar kicauannya tetapi dapat juga melihat keindahannya.