Atraksi Budaya API Awards 2022

A. Bahoruk – Kab. Rote Ndao
Bahorok atau pukul kaki merupakan suatu atraksi budaya yang cukup unik dan secara turun temurun dilestarikan oleh masyarakat di pulau Rote. Bahorok ini biasanya dilakukan saat pesta perkawinan, acara kematian dan pesta adat lainnya

B. Ebeg Banyumas – Kab. Banyumas
Kesenian Ebeg merupakan salah satu kesenian tradisional di Banyumas yang masih mendapat animo penonton untuk menyaksikan. Nama Ebeg ini dikenal di wilayah Banyumas, sedangkan di daerah lain dengan penyebutan nama lain seperti kuda lumping, jathilan, jaran dhor, barongan.

C. Hela Rotan Aboru – Kab. Maluku Tengah
Dari penuturan tua adat sejarah hela rotan tak terlepas dari sejarah terbentuknya negeri Aboru. Tradisi Hela Rotan di Negeri Aboru dilakukan dengan tujuan untuk menyatukan masyarakat dari 4 petuanan yaitu Petuanan Latu Sinai dari Negeri Aboru, Petuanan Latuconsina dari Negeri Pelauw, Petuanan Latu Marawakan dari Negeri Oma dan Petuanan Latu Surinai dari Negeri Rohomoni. Tradisi Budaya Hela Rotan ini atas perintah Kapitan Aboru Tua Saia dan Nahumury untuk menyatukan semua warga dari 4 Latu ini, dan hingga sekarang tradisi Hela Rotan ini selalu di selenggarakan.

D. Joget Sonde – Kab. Kepulauan Meranti
Joget Sonde adalah tari koreografi dari masyarakat Suku Akit di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti. Tari ini diciptakan oleh Cik Minah dan ditampilkan pertama kali pada tahun 1960-an dalam acara pernikahan. Joget Sonde merupakan tari kegembiraan yang melambangkan persatuan pemuda dan kekeluargaan.

E. Lukah Gilo – Kab. Sarolangun
Lukah Gilo merupakan semacam permainan rakyat yang sangat mirip dengan permainan jailangkung. Sekarang ini permainan Lukah Gilo dimainkan sebagai pertunjukan di berbagai kesempatan serta saat acara untuk menyambut pesta panen dan menjadi sebuah hiburan besar bagi masyarakat.

F. Midang Morge Siwe – Kab. Ogan Komering Ilir
Midang Morge Siwe adalah sebuah tradisi arak-arakan dengan pakaian tradisional saat merayakan Lebaran Idul Fitri oleh sembilan marga masyarakat Morge Siwe Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Biasanya atraksi ini dilakukan pada hari ke-3 atau ke-4 lebaran.

G. Musik Patrol – Kab. Sidoarjo
Musik patrol dirancang untuk meciptakan irama dan instrumen yang dinamik untuk mengiringi lagu-lagu tradisional dari Jawa dan Madura. Alat musiknya terbuat dari bambu dan kayu yang disebut kentongan. Musik hasil perpaduan suara kentongan ini telah ada sejak puluhan tahun lalu.

H. Silek Pedang Panjang – Kab. Solok Selatan
Silek Pedang Panjang merupakan seni bela diri asli dari Kab. Solok Selatan. Saat ini seni bela diri tersebut terancam punah karena semakin sedikitnya orang yang menguasai seni bela diri tersebut.
silek

I. Tari Guel – Kab. Aceh Tengah
Tari guel adalah salah satu khasanah budaya di Aceh Tengah atau dikenal dengan Dataran Tinggi Gayo. Guel berarti “membunyikan”. Khususnya di daerah Dataran Tinggi Gayo, tarian ini memiliki kisah panjang dan unik. Para peneliti dan koreografer tari mengatakan tarian ini bukan hanya sekadar tari. Dia merupakan gabungan dari seni sastra, seni musik dan seni tari itu sendiri

J. Tari Lumense – Kab. Bombana
Tari Lumense atau Tarian Lumense adalah tarian yang berasal dari Tokotu’a, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Kata lumense sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yakni “lumee” yang berarti Mengais dan e’ense yang berarti Loncat. Jadi, lumense bisa diartikan mengais dengan meloncat-loncat.
Tari Lumense

Related Posts